tugas dan tanggung jawab mualim 2

TanggungJawab Umum Masinis Jaga dalam Melaksanakan Tugas Jaga di Laut | Setiap Masinis yang bertanggung jawab atas tugas jaga harus menghargai bahwa pelaksanaan tugas jaga secara efisien adalah wajib demi keselamatan jiwa dan harta benda di lautdan pencegahan pencemaran lingkungan laut Dengan mengikuti aturan perusahaan yang berlaku di negaranya masing masing Padatahun 1957, Presiden RI pertama, Soekarno, meresmikan Akademi Pelayaran Indonesia/AIP (sekarang Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) sebagai wadah pendidikan pelaut/pelayaran secara akademis. Masa pendidikannya pada awal pertama adalah selama 3 tahun, sama dengan pendidikan Akademi lainnya setingkat dengan sarjana muda pada masa itu. Pendidikan dihabiskan selama 2 tahun di kampus/asrama TugasMualim 3. Seorang perwira khususnya mualim tiga memiliki tugas dan tanggung jawab berbrda dengan mualim 2 dan 1, mualim tiga Harus memahami hal-hal yg menjadi tugas dan tanggung jawabnya berikut ini adalah tugas dan tanggung jawabnya: Mualim tiga harus tau cara perawatan alat-alat keselamatan. Mualim tiga diwajibkan mengetahui cara 1 Mualim 1 atau chief officer. Mualim 1 atau yang juga disebut chief officer ini adalah senior perwira deck. Tugas dan tanggung jawabnya yaitu untuk melaksanakan dinas dan juga bertanggung jawab kepada nakhoda. Mualim 1 ini juga bertugas menggantikan nakhoda jikalau berhalangan hadir dan melaksanakan administrasi yang terkait dengan beban. Evay Vay Tiền. Pada tulisan tersebut kita sudah berkenalan dengan struktur atau hirarki jabatan di atas kapal secara umum dan mendapat gambaran siapa Nakhoda dan apa tugas dan tanggung jawabnya. Berikut akan dibahas tentang perwira deck dan tugasnya. Perwira Deck dan Tugasnya Perwira deck adalah perwira kapal bagian deck, meliputi Mualim 1 chief officer Mualim 2 second officer Mualim 3 third officer Mualim 1 Mualim 1 chief officer/chief mate adalah perwira deck senior. Dia perwira kepala departemen deck. Tugas dan tanggung jawabnya Melaksanakan dinas jaga dan bertanggung jawab kepada Nakhoda. Memimpin dinas deck. Melaksanakan perawatan kapal. Melaksanakan administrasi muatan. Atas perintah Nakhoda, memimpin kapal jika Nakhoda berhalangan. Mualim I Chief Mate adalah perwira kapal bagian deck yang jabtannya setingkat lebih rendah dari nakhoda dan yang dapat menggantikan tugas bilamana nakhoda tidak dapat melaksanakan tugasnya PM 70 TAHUN 2013 Sebutan perwira deck senior menunjukkan bahwa mualim 1 telah melewati proses panjang sebagai perwira deck sebelum sampai pada jabatan mualim 1. Setidaknya 12 bulan didahului sebagai calon perwira kadet deck. Tentu kadet banyak mengetahui tugas-tugas mualim 1 karena pasti sering diminta membantu atau diorder menyelesaikan suatu tugas. Kemudian menjadi perwira junior, mualim 3. Setidaknya dijalani 3-4 tahun di satu kapal atau kapal berbeda. Lalu, jika dipandang laik, seorang mualim 3 akan dipromote mejadi mualim 2. Selanjutnya 4 - 5 tahun sebagai mualim 2, bila dinilai kompeten barulah bisa dipromote menjadi mualim 1. Masa 3-4-5 tahun bukanlah aturan. Mungkin ada yang lebih cepat dari itu. Atau sebaliknya, lebih lama lagi. Semua bergantung atas keadaan dan prestasi masing-masing. Mualim 1 melaksanakan dinas jaga laut pukul 04 dan 1600-2000. Pada perusahaan tertentu yang menempatkan Mualim 4, chief officer tidak melaksanaan dinas jaga, tetapi fokus pada muatan dan perawatan. Dinas janganya dilaksakan oleh Mualim 4. Mualim 2 Mualim 2 second officer Melaksanakan dinas jaga dan bertanggung jawab kepada Nakhoda. Memelihara/mengeoreksi peta laut dan update publikasi pelayaran. Mualim 2 disebut juga perwira navigasi. Dia bertanggung jawab memelihara peralatan dan kelengkapan alat navigasi termasuk lampu-lampu navigasi Membuat noon report. Mualim dua juga sebagai perwira medis, bertanggung jawab atas obat di kapal, mendata keluar masuk obat, membuat laporan secara periodik ke manajemen. Mualim 2 melaksanakan dinas jaga laut pada pukul 1200-1600 dan pukul 0000-0400. Mualim 3 Mualim 3 third officer Melaksanakan dinas jaga dan bertanggung jawab kepada Nakhoda. Memelihara peralatan dan kelengkapan alat keselamatan seperti lifeboats, liferafts, lifebuoys,lifejackets dll. Memelihara perlengkapan dan kelengkapan alat keselamatan pemadam. Memelihara kelengkapan bendera. Membuat laporan ship condition tiba dan berangkat. Mualim 3 melaksanakan dinas jaga laut pada pukul 0800-1200 dan 2000-2400. Tugas dan tanggungjawab di atas berlaku umum. Tiap perusahaan menyusun kebijakannya sendiri yang dituangkan dalam Sistem Manajemen Keselamatan SAFETY MANAGEMENT SYSTEM/SMS. Mengenai tugas dan tanggung jawab perwira mesin dapat dibaca di sini. Sedangkan informasi bagaimana bisa diterima bekerja di kapal silakan klik di sini. Sebagai seorang pelaut berlisensi, mualim II memegang peran penting dalam departemen dek pada kapal niaga. Mualim II adalah jabatan tertinggi ketiga di atas kapal atau keempat di sejumlah kapal pelayaran samudera dan merupakan salah satu perwira jaga, terutama sebagai navigator kapal. Selain itu, mualim II juga seringkali bertindak sebagai perwira medis dan bertanggung jawab merawat peralatan sinyal bahaya. Pada kapal tanker minyak, mualim II juga membantu mualim I dalam operasi II merupakan seorang perwira navigator di kapal niaga yang bertugas dalam departemen dek. Mualim II bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan pelayaran dan operasi kapal yang efektif. Pada kapal niaga, mualim II memegang peran yang penting dalam membuat rencana pelayaran dan memastikan semua peralatan keselamatan kapal berfungsi dengan dan Peran Mualim IISebagai perwira navigator, tugas mualim II terutama fokus pada pembuatan rencana pelayaran kapal. Rencana pelayaran adalah sebuah deskripsi komprehensif dan bertahap mengenai bagaimana rute pelayaran kapal dari satu tempat ke tempat lain. Rencana tersebut meliputi pelepasan dari dok, keberangkatan, rute pelayaran, pendekatan, dan penambatan di pelabuhan itu, mualim II juga bertanggung jawab untuk memastikan semua peralatan keselamatan kapal berfungsi dengan baik dan diperawat secara teratur. Peralatan keselamatan meliputi Emergency Position-Indicating Radio Beacon, sebuah unit NAVTEX, konsol INMARSAT, berbagai radio, Search and Rescue Transponder, dan sistem Digital Selective lain mualim II bervariasi, tergantung pada jenis kapal dan perusahaan pelayaran yang dijalankan. Pada kapal tanker minyak, misalnya, mualim II juga membantu mualim I dalam operasi kargo. Selain itu, mualim II juga dapat bertindak sebagai perwira medisMualim II juga dapat bertindak sebagai perwira medis pada kapal niaga. Dalam kapal, terutama pada kapal yang melakukan perjalanan jarak jauh, penyakit dan cedera dapat terjadi kapan saja. Sebagai perwira medis, tugas mualim II adalah memberikan perawatan pertama pada awak kapal yang mengalami cedera atau sakit. Mualim II juga bertanggung jawab untuk merawat obat-obatan dan peralatan medis di itu, mualim II juga bertugas dalam menjaga peralatan sinyal bahaya. Peralatan ini sangat penting karena digunakan untuk memberikan sinyal darurat jika kapal mengalami masalah atau terancam kecelakaan. Mualim II bertanggung jawab memastikan bahwa peralatan sinyal bahaya selalu berfungsi dengan baik dan siap digunakan dalam situasi kapal tanker minyak, tugas mualim II juga mencakup membantu mualim I dalam operasi kargo. Mualim II bertanggung jawab untuk memastikan bahwa operasi pengisian minyak dilakukan dengan aman dan efisien. Mualim II juga harus memastikan bahwa kapal memiliki jumlah minyak yang tepat dan distribusinya dilakukan dengan terpenting mualim II adalah sebagai navigator kapal. Mualim II bertanggung jawab dalam membuat rencana pelayaran kapal. Rencana tersebut meliputi penentuan rute kapal, kecepatan, jarak tempuh, dan pengaturan navigasi untuk mencapai tujuan dengan aman dan efisien. Mualim II juga harus memastikan bahwa kapal menghindari rintangan atau bahaya lain yang mungkin mengancam keselamatan perwira GMDSS, mualim II juga bertanggung jawab untuk menjaga peralatan Global Maritime Distress Safety System GMDSS kapal. Peralatan ini sangat penting untuk memastikan keselamatan kapal dan awak kapal. Mualim II harus memastikan bahwa peralatan GMDSS selalu berfungsi dengan baik dan siap digunakan dalam situasi keseluruhan, tugas-tugas mualim II sebagai perwira kapal niaga sangatlah penting. Mualim II bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan kapal dan awak kapal, serta memastikan bahwa kapal mencapai tujuan dengan aman dan efisien. Oleh karena itu, seorang mualim II harus memiliki keahlian dan pengetahuan yang luas dalam bidang navigasi, keselamatan kapal, dan perawatan medis. Mualim I merupakan seorang pelaut yang memiliki lisensi dan menjabat sebagai kepala departemen di kapal dagang. Sebagai perwira jaga, tugas utama Mualim I adalah memastikan kargo kapal dan awak dek dalam kondisi aman selama itu, Mualim I juga bertanggung jawab kepada nakhoda dalam hal keamanan dan keselamatan kapal. Tanggung jawab Mualim I mencakup beberapa hal seperti memperhatikan kesejahteraan awak kapal, memberikan pelatihan mengenai keselamatan, serta melakukan tindakan pencegahan terhadap kebakaran, pencarian, dan penyelamatan. Mualim I harus memastikan bahwa seluruh awak kapal mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai dan aman selama berada di atas kapal. Sebagai seorang pemimpin, Mualim I harus mampu memberikan arahan yang jelas dan efektif kepada awak kapal. Ia juga harus memastikan bahwa seluruh awak kapal memiliki pengetahuan yang memadai mengenai prosedur keselamatan dan tanggap darurat di kapal. Dalam situasi darurat, Mualim I harus dapat bertindak cepat dan efektif untuk memastikan keselamatan seluruh awak kapal dan kargo kapal. Mualim I juga bertanggung jawab atas pemeriksaan dan pemeliharaan rutin terhadap peralatan keselamatan dan navigasi di atas kapal. Ia harus memastikan bahwa seluruh peralatan navigasi seperti peta dan kompas berfungsi dengan baik, serta memperbarui informasi mengenai cuaca dan arus laut. Selain itu, Mualim I juga harus memastikan bahwa peralatan pemadam kebakaran dan penyelamatan di atas kapal dalam kondisi siap pakai dan mudah diakses dalam situasi darurat. Ketepatan waktu dalam melaporkan keadaan kapal dan awak kapal juga menjadi tanggung jawab Mualim I. Ia harus memberikan laporan kepada nakhoda mengenai kondisi kapal dan situasi di laut secara berkala dan akurat. Mualim I juga harus memastikan bahwa seluruh dokumen dan sertifikat yang diperlukan untuk kapal dan awak kapal selalu dalam keadaan lengkap dan up-to-date. Secara keseluruhan, tugas dan tanggung jawab Mualim I di atas kapal sangatlah penting dalam menjaga keamanan dan keselamatan kapal serta seluruh awak kapal di atasnya. Sebagai seorang pemimpin, Mualim I harus mampu memimpin dengan teladan dan bertindak cepat dalam situasi darurat. Selain itu, Mualim I juga harus memiliki kemampuan untuk bekerja secara efektif dengan seluruh anggota awak kapal. Ia harus mampu memberikan dukungan dan motivasi kepada seluruh awak kapal agar dapat bekerja dengan baik dalam menjalankan tugas mereka masing-masing. Dalam hal pelatihan keselamatan, Mualim I harus memastikan bahwa seluruh awak kapal mendapatkan pelatihan yang memadai. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, seperti penggunaan peralatan keselamatan dan tindakan evakuasi dalam situasi darurat. Mualim I juga harus memastikan bahwa seluruh awak kapal terlibat dalam latihan evakuasi secara berkala. Mualim I juga harus mampu memimpin dalam situasi krisis. Dalam situasi seperti cuaca buruk atau insiden di atas kapal, Mualim I harus dapat membuat keputusan yang tepat dan memberikan arahan yang jelas kepada seluruh awak kapal. Ia juga harus mampu menangani konflik antara anggota awak kapal dan menyelesaikannya dengan cara yang baik dan efektif. Selain itu, Mualim I juga harus memperhatikan aspek lingkungan dan keselamatan kerja di atas kapal. Ia harus memastikan bahwa seluruh kegiatan di atas kapal dilakukan dengan memperhatikan keselamatan dan lingkungan. Mualim I juga harus memastikan bahwa seluruh peraturan dan kebijakan lingkungan yang berlaku di atas kapal diikuti dengan baik oleh seluruh awak kapal. Dalam melaksanakan tugasnya, Mualim I harus selalu memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan di atas kapal. Ia harus mampu mengatasi setiap masalah dan situasi yang muncul di atas kapal dengan cara yang efektif dan aman. Dengan menjalankan tugasnya dengan baik, Mualim I dapat membantu menjaga keamanan dan keselamatan kapal serta seluruh awak kapal yang berada di atasnya. Mualim I, merupakan pangkat tertinggi kedua di atas kapal. Mualim I sering disamakan dengan manajer operasi, karena ia bertanggung jawab atas sejumlah fungsi operasional kapal. Dalam kapal kargo modern, Mualim I memiliki peran yang sangat penting dan strategis. Peran Mualim I di Kapal Mualim I memiliki banyak peran dan tanggung jawab di kapal kargo modern. Mualim I bertanggung jawab sebagai kepala departemen dek, kepala operasi kargo/gudang, kepala keselamatan/pemadam kebakaran, kepala keamanan, kepala lingkungan dan kualitas, dan masih banyak lagi. Kepala Departemen Dek Mualim I bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan seluruh awak kapal, terutama awak dek. Mualim I harus memastikan bahwa semua peralatan keselamatan, seperti lifeboat, life jacket, dan peralatan penyelamatan lainnya, selalu siap digunakan dalam kondisi darurat. Kepala Operasi Kargo/Gudang Mualim I bertanggung jawab atas pengelolaan kargo di kapal. Mualim I harus memastikan bahwa kargo dimuat dan dibongkar dengan aman dan efisien, serta memastikan bahwa kargo sampai pada waktu yang ditentukan. Kepala Keselamatan/Pemadam Kebakaran Mualim I juga bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan seluruh kapal, termasuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Mualim I harus memastikan bahwa semua sistem pemadam kebakaran berfungsi dengan baik dan semua awak kapal terlatih untuk menangani situasi darurat seperti itu. Kepala Keamanan Mualim I harus memastikan bahwa kapal aman dari ancaman kejahatan seperti perampokan atau pencurian. Mualim I juga harus memastikan bahwa semua awak kapal dan penumpang tetap aman dan nyaman selama pelayaran. Kepala Lingkungan dan Kualitas Mualim I bertanggung jawab atas keberlanjutan lingkungan di sekitar kapal. Tugas ini meliputi pengendalian polusi dan pelestarian lingkungan laut. Mualim I juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kapal mematuhi semua peraturan dan persyaratan lingkungan yang berlaku. Mualim I juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua limbah yang dihasilkan di kapal dikelola dengan benar dan tidak membahayakan lingkungan sekitar. Mereka harus memastikan bahwa limbah diproses sesuai dengan persyaratan hukum dan lingkungan. Selain itu, Mualim I juga harus memastikan bahwa kapal menggunakan teknologi terbaru untuk meminimalkan dampak lingkungan. Di samping itu, Mualim I juga harus memastikan kualitas air dan bahan bakar kapal. Mereka harus memantau kualitas air dan bahan bakar secara teratur dan memastikan bahwa mereka memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Hal ini penting untuk mencegah pencemaran lingkungan dan memastikan kapal beroperasi dengan efisien. Dalam hal pengendalian polusi, Mualim I harus memastikan bahwa semua sistem pengendalian polusi di kapal berfungsi dengan baik. Mereka harus memastikan bahwa kapal memiliki sistem pengendalian emisi gas buang dan sistem pengolahan limbah yang memadai. Mualim I juga harus memastikan bahwa semua kru kapal dilatih dan memahami prosedur pengendalian polusi yang tepat. Ketika terjadi insiden lingkungan seperti tumpahan minyak atau kebocoran bahan kimia, Mualim I bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan upaya tanggap darurat. Mereka harus memastikan bahwa tindakan yang diambil sesuai dengan standar keamanan dan lingkungan yang berlaku. Mualim I memegang peran yang sangat penting dalam menjaga lingkungan dan kualitas kapal. Mereka harus memastikan bahwa kapal beroperasi dengan cara yang aman, efisien, dan ramah lingkungan. Perwira Kargo Sebagai seorang perwira kargo, mualim I juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan proses pemuatan kargo berlangsung dengan baik. Hal ini meliputi pengawasan terhadap penyimpanan kargo, pengamanan kargo dengan benar, dan penurunan kargo secara aman dan tepat waktu. Selain itu, mualim I juga harus memastikan bahwa kargo tetap dalam kondisi yang baik selama pelayaran. Hal ini termasuk menjaga stabilitas kapal dan melakukan perawatan khusus untuk kargo yang berbahaya atau rentan terhadap kerusakan. Tidak hanya itu, mualim I juga harus memperhatikan kondisi cuaca saat kapal berlayar. Meskipun kondisi cuaca terlihat baik, kapal harus tetap menjaga keseimbangan di atas air. Oleh karena itu, perwira kargo harus melakukan ballasting dan penyeimbangan beban untuk mengoptimalkan performa kapal di laut, terutama saat menghadapi cuaca buruk yang dapat membahayakan keselamatan kapal dan awaknya. Perwira Jaga Mualim I, yang juga dikenal sebagai perwira jaga, merupakan perwira di atas kapal yang bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan kapal, awak kapal, dan kargo. Mualim I berjaga selama empat jam pada waktu yang telah ditentukan, biasanya mulai jam hingga dan mulai jam hingga jam Di pelabuhan, tugas jaga difokuskan pada operasi kargo, pengawasan keamanan dan api, pemantauan komunikasi, serta tali jangkar atau tambat. Dalam menjalankan tugasnya, seorang mualim I harus menegakkan semua peraturan yang berlaku, seperti International Convention for the Safety of Life at Sea dan peraturan polusi. Di perairan, seorang mualim jaga memegang tiga tugas utama yang harus dilaksanakan, yakni menavigasi kapal, menghindari kapal lain, dan merespon kedaruratan yang mungkin terjadi. Dalam menjalankan tugasnya, seorang mualim biasanya didampingi oleh seorang able seaman yang bertindak sebagai juru mudi dan pengamat. Seorang juru mudi bertanggung jawab untuk memutar haluan kapal, sementara seorang pengamat bertugas untuk melaporkan segala bentuk ancaman, seperti adanya kapal lain yang mendekat. Terkadang, kedua tugas tersebut dilakukan oleh satu orang, dan dalam situasi tertentu, tugas tersebut mungkin tidak dapat dilaksanakan sama sekali. Kemampuan dalam mengendalikan kapal merupakan faktor kunci dalam menjaga keselamatan di perairan. Hal ini terkait dengan banyak hal, seperti beban kapal, kemiringan, kecepatan, dan jarak kapal dari dasar laut. Selain itu, faktor lainnya seperti pengaruh dari arus dan angin, perbedaan ketinggian air, kedalaman perairan, dan faktor lainnya juga harus diperhatikan. Kemampuan dalam mengendalikan kapal juga sangat penting saat kapal harus melakukan penyelamatan terhadap korban tenggelam, merapat ke dermaga atau melepas jangkar. Seorang perwira jaga juga harus mahir dalam mengirim dan menerima sinyal melalui lampu Morse, serta menggunakan International Code of Signals. Kemahiran ini sangat diperlukan dalam situasi darurat di perairan yang memerlukan respons cepat dan terkoordinasi.

tugas dan tanggung jawab mualim 2